Enter your keyword

Road Map

Penjelasan Umum: KK Ekologi

Kelompok Keilmuan (KK) merupakan struktur dalam lingkup institusi di ITB yang fungsinya diturunkan dari amanat pada Peraturan Pemerintah/Statuta ITB. Sesuai dengan fungsi tersebut, serta dengan merujuk pada arahan institusi yang tercantum dalam Renstra SITH 2016-2020, KK Ekologi memiliki fungsi untuk :

  • Mengembangkan dan memegang otoritas keilmuan dan keahlian pada lingkup Ekologi
  • Mengembangkan dan membina dosen yang tergabung sebagai anggota KK Ekologi
  • Mengembangkan perkuliahan melalui pengembangan konten mata kuliah, pengembangan inovasi pembelajaran, peningkatan kapasitas/relevansi penelitian melalui program pasca sarjana guna mendukung Research University dan melakukan aktivitas pelayanan lainnya pada program-program studi yang membutuhkan
  • Mengembangkan sains dan teknologi berbasis hayati dalam lingkup Ekologi yang mendukung Bioindustri
  • Melaksanakan program-program penelitian dan pengabdian masyarakat dalam lingkup Ekologi
  • Mengupayakan peningkatan luaran dari program penelitian, baik dalam bentuk publikasi ilmiah, paten, prototype, dsb.
  • Mengembangkan penerapan teknologi unggulan dalam lingkung Ekologi yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
  • Mengembangkan jejaring, kerjasama dan kemitraan strategis terkait keilmuan dan keprofesian dalam lingkup Ekologi dalam menjawab permasalahan nasional dan internasional

Pada akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018, KK Ekologi melakukan revisi roadmap KK Ekologi 2013-2023 dengan mempertimbangkan:

  • Hasil evaluasi roadmap KK Ekologi 2013-2023
  • Identifikasi pedoman/arah kebijakan institusi
  • Deskripsi ulang kepakaran dan/atau track record anggota KK
  • Pemetaan perkembangan keilmuan ekologi dan kondisi tantangan saat ini dan masa mendatang

Adapun hasil revisi roadmap yang dilakukan, kemudian dituangkan dalam bentuk Roadmap KK Ekologi 2018-2027 sebagai berikut.

Kajian-kajian pada KK Ekologi berangkat dari upaya untuk menjawab berbagai isu global dalam bidang Ekologi/lingkungan, yaitu: a) ketidaksetimbangan siklus biogeokimia; b) dinamika karbon; c) penurunan fungsi hidrologis; d) perubahan fungsi lahan dan kehilangan habitat; e) dinamika dan perubahan keragaman hayati; f) spesies invasif dan/atau eksotik; g) gangguan antropogenik; h) hama & penyakit.

Bentuk penelitian, pendidikan (pengembangan keilmuan) dan pengabdian masyarakat yang dilakukan KK Ekologi untuk menjawab tantangan dari isu-isu global tersebut dapat dibagi ke dalam 4 (empat) bidang kajian utama, yaitu: 1) Respon ekosistem terhadap gangguan antropogenik global; 2) Potensi adaptif ekosistem; 3) Fungsi dan jasa ekosistem; 4) Kompleksitas interaksi antar komponen ekosistem.

Tekanan antropogenik merupakan salah satu penyebab utama kerusakan ekologis global. KK Ekologi berupaya untuk memahami respon ekosistem terhadap gangguan antropogenik global dengan melakukan kajian spesifik mengenai dinamika ekosistem, siklus biogeokimia, ekologi bentang alam (fragmentasi lahan, land cover change, pemodelan spasial, dsb.), biodiversitas (komposisi, distribusi, dinamika), distribusi spesies dan spesies invasif.

Selain itu, KK Ekologi juga berupaya untuk memahami bagaimana potensi adaptif ekosistem dapat digunakan sebagai konsep yang akan memberi jawaban dalam upaya perbaikan kerusakan Ekologi/lingkungan global. Potensi ini merupakan bagian dari blueprint makhluk hidup yang dapat dipahami, diantaranya melalui kajian terkait seleksi alam, mekanisme adaptasi (dispersal, plastisitas dan perubahan genetik) serta biogeografi.

Berkaitan dengan manfaat yang diambil manusia dari ekosistem, KK Ekologi melakukan kajian dalam bidang fungsi dan jasa ekosistem yang secara spesifik mencakup valuasi fungsi dan jasa ekosistem, perdagangan karbon, supply & demand analysis (yang berkaitan dengan jasa ekosistem), kebijakan ekologis dan konservasi biologi.

Sebagai ranah keilmuan yang mempelajari kompleksitas interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, Ekologi belum lengkap tanpa kajian terkait kompleksitas interaksi antar komponen ekosistem. Dalam bidang ini, KK Ekologi melakukan kajian mengenai keterkaitan timbal balik pada proses-proses dalam ekosistem, climate change, mitigasi bencana ekologis/lingkungan, pest control, serta dengan mengupayakan penggunaan tools mutakhir seperti e-DNA barcoding.

Pelaksanakan kajian dari keempat bidang dipadukan untuk mencapai sasaran umum roadmap KK Ekologi berupa “tercapainya ekosistem yang sehat dan berkelanjutan (ecological health and ecosystem sustainability) yang pada gilirannya akan mendukung agenda global dari Sustainable Development Goals, terutama untuk poin-poin: “1) No Poverty”, “3) “Good Health & Well Being”, “6) Clean Water & Sanitation”, “11) Sustainable Cities & Communities”, “13) Climate Action”, “14) Life Below Water”, “15) Life on Land”, “17) Partnerships for the Goals”.

Selama ini, anggota KK Ekologi telah melakukan beragam penelitian yang sesuai dengan topik-topik kajian pada roadmap KK Ekologi. Meskipun begitu, masih terdapat kekurangan bahwa penelitian-penelitian masih dianggap kurang padu dan belum dapat menghasilkan luaran yang bisa merepresentasikan kajian terintegrasi dari semua bidang yang tercakup dalam roadmap KK. Untuk itu, KK Ekologi mencanangkan pelaksanaan penelitian terintegrasi pada beberapa lokasi terpilih, baik yang sebelumnya telah pernah dikaji, maupun yang dapat disebut sebagai daerah garapan baru. Diantara beberapa lokasi yang berpotensi adalah:

      • Pananjung-Pangandaran
      • Gunung Geulis
      • Gunung Manglayang
      • Leuweung Sancang
      • Pegunungan Kendeng

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X